IT Inventory atau Sistem Informasi Persediaan Berbasis Komputermerupakan suatu sistem informasi yang dirancang, dibangun dan digunakan oleh perusahaan untuk mengadministrasikan persediaan barang dengan cara mengintegrasikan sistem pelaporan, sistem transaksi pemakaian barang dan sistem transaksi pengeluaran barang. Gunanya adalah untuk menghasilkan informasi terkait persediaan melalui teknologi komputer yang menghasilkan laporan sesuai dengan persyaratan dalam fasilitas Kepabeanan yang digunakan. Salah satu gunanya adalah untuk memprofilkan perusahaan demi memberikan pelayanan yang lebih baik. Melalui peraturan tersebut, DJBC telah melakukan krisis kondisi IT Inventory menjadi 4 tipe, yaitu Kategori A, B, C dan D. Perusahaan Kawasan Berikat yang hanya menggunakan 1 (satu) aplikasi sistem pencatatan pembukuan dan IT Inventory merupakan bagian dari sistem pencatatan tersebut, masuk pada kategori A (Sistem Terintegrasi). Untuk Kategori B (Mirroring Database), perusahaan Kawasan Berikat menggunakan 2 (dua) aplikasi, dimana yang pertama adalah aplikasi sistem pencatatan utama dan yang kedua adalah IT Inventory dimana keduanya saling terintegrasi dan menggunakan sumber daya pembukuan yang sama dalam pencatatan keluar masuk barang (termasuk di dalamnya IT Inventory sebagai interface). Sedangkan untuk kategori C yaitu sistem pencatatan pembukuan perusahaan dan IT Inventory berdiri sendiri dan tidak saling terintegrasi, dan kategori D yang masih dilakukan secara manual, DJBC telah memberikan perhatian khusus pada perusahaan yang berada pada kategori ini. Dibentuknya Tim Gabungan yang beranggotakan Pejabat / Pegawai dari Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan untuk memberikan asistensi, adalah bukti nyata DJBC dalam menjalankan fungsinya sebagai industrial assistance. Dengan diterapkannya Peraturan DJBC yang mewajibkan seluruh perusahaan di Kawasan Berikat untuk memiliki aplikasi IT Inventory perusahaan online, maka diharuskan memiliki software yang digunakan untuk mencatat aktivitas keluar masuk barang dengan sistem online yang dapat di akses oleh pihak DJBC. Diharapkan seluruh Pengusaha Kawasan Berikat di wilayah pengawasan Bea Cukai Bogor agar melakukan perbaikan dan penyesuaian terhadap IT Inventory sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga akan memudahkan DJBC dalam memberikan pelayanan yang profesional kepada stakeholder. maka perusahaan diharuskan memiliki software yang digunakan untuk mencatat aktivitas keluar masuk barang dengan sistem online yang dapat di akses oleh pihak DJBC. Diharapkan seluruh Pengusaha Kawasan Berikat di wilayah pengawasan Bea Cukai Bogor agar melakukan perbaikan dan penyesuaian terhadap IT Inventory sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga akan memudahkan DJBC dalam memberikan pelayanan yang profesional kepada stakeholder. maka perusahaan diharuskan memiliki software yang digunakan untuk mencatat aktivitas keluar masuk barang dengan sistem online yang dapat di akses oleh pihak DJBC. Diharapkan seluruh Pengusaha Kawasan Berikat di wilayah pengawasan Bea Cukai Bogor agar melakukan perbaikan dan penyesuaian terhadap IT Inventory sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga akan memudahkan DJBC dalam memberikan pelayanan yang profesional kepada stakeholder.