Apa sih Bedanya Nett Profit dan Gross Profit?

Dalam dunia bisnis dan keuangan, istilah gross profit dan nett profit sering kali digunakan untuk mengukur performa dan kesehatan finansial suatu perusahaan. Keduanya merupakan ukuran keuntungan, namun memiliki makna yang sangat berbeda. Perbedaan antara keduanya bukan hanya soal angka, tetapi juga mencerminkan strategi operasional, efisiensi manajamen, dan potensi pertumbuhan jangka panjang.

by Kayla Ayu Yandira | 18 September 2025

Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan mendasar antara gross profit dan nett profit, mulai dari definisi, rumus perhitungan, hingga implikasi strategisnya dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan memahami kedua konsep ini secara mendalam, pelaku usaha dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan merancang strategi pertumbuhan yang lebih efektif.

Apa Itu Nett Profit?

Nett profit atau laba bersih adalah keuntungan akhir yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua biaya dalam satu periode. Laba bersih mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara keseluruhan, bukan hanya dari operasional inti, tetapi juga setelah mempertimbangkan beban keuangan dan kewajiban pajak. Komponen pengurang laba bersih mencakup:

Biaya operasional (gaji karyawan, sewa gedung, listrik, air, dan biaya umum lainnya)
Biaya pemasaran dan distribusi (iklan, pengiriman barang, dan komisi penjualan)
Bunga pinjaman (jika perusahaan berhutang, bunga yang dibayarkan kepada kreditur harus dikurangkan)
Pajak penghasilan (pajak yang wajib dibayar kepada negara)
Depresiasi dan amortisasi (penurunan nilai aset tetap dan aset tak berwujud seiring waktu)
Rumus Nett Profit

Nett Profit= Gross Profit – Biaya Operasional – Pajak – Bunga – Biaya Lainnya
Contoh:
Dari gross profit Rp 200 juta, jika total biaya operasional dan pajak adalah Rp 150 juta, maka nett profit-nya adalah Rp 50 juta.
 
Nett profit mencerminkan kesehatan finansial perusahaan secara menyeluruh. Hasil perhitungan nett profit adalah angka yang paling sering dilihat oleh investor dan pemilik bisnis untuk menilai apakah bisnis benar-benar menghasilkan keuntungan.

Apa Itu Gross Profit?

Gross profit atau laba kotor adalah keuntungan yang didapatkan perusahaan setelah dikurangi biaya langsung produksi barang atau jasa yang dijual. Gross profit membantu perusahaan memahami seberapa efisien mereka dalam proses produksi dan penjualan. Biaya langsung ini biasanya mencakup:

Biaya bahan baku (misalnya kayu untuk furniture atau tepung untuk roti)
Biaya tenaga kerja langsung (gaji dan upah pekerja yang terlibat dalam proses produksi)
Biaya produksi lainnya yang terkait langsung dengan barang/jasa (biaya mesin, listrik untuk produksi, dan biaya pengemasan)
Rumus Gross Profit:

Gross Profit= Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan (HPP)
Contoh:
Jika sebuah perusahaan menjual produk senilai Rp 500 juta dan HPP-nya Rp 300 juta, maka gross profit-nya adalah Rp 200 juta.
 
Gross profit berfungsi untuk menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam memproduksi dan menjual produknya. Namun, angka ini belum mencerminkan keseluruhan profitabilitas karena belum memperhitungkan biaya operasional lainnya.

Kesimpulan

Gross profit dan nett profit adalah dua indikator keuangan yang saling melengkapi dalam menilai kinerja bisnis. Gross profit menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan dan menjual produk, karena hanya memperhitungkan pendapatan dikurangi biaya langsung produksi. Ini penting untuk memahami seberapa besar margin yang dihasilkan dari aktivitas inti perusahaan.

Sementara itu, nett profit memberikan gambaran menyeluruh tentang profitabilitas bisnis setelah semua biaya operasional, pajak, bunga, dan depresiasi diperhitungkan. Angka ini menjadi acuan utama bagi investor, pemilik usaha, dan manajer dalam mengambil keputusan strategis, karena mencerminkan keuntungan riil yang dapat digunakan untuk ekspansi, investasi, atau pembagian dividen.